Manajer Investasi Bareksa: Bingung Pilih yang Mana? Dapatkan Rekomendasi Terbaik di Sini!
Pendahuluan: Labirin Pilihan di Bareksa – Sebuah Dilema yang Akrab
Selamat datang, para calon investor, atau Anda yang mungkin sudah memulai perjalanan investasi di Bareksa namun masih diselimuti keraguan. Sejujurnya, saya sering mendengar keluhan yang sama dari banyak teman dan pembaca: "Bareksa itu pilihan reksa dananya banyak sekali, tapi kenapa ya saya malah makin bingung harus pilih yang mana? Manajer Investasinya (MI) seabrek, kinerjanya fluktuatif, pusing!"

Perasaan bingung itu sangat wajar. Bayangkan Bareksa sebagai sebuah pusat perbelanjaan raksasa, tempat berbagai "toko" Manajer Investasi memamerkan produk-produk reksa dana mereka. Masing-masing toko punya karakteristik, gaya, dan penawaran yang berbeda. Bagaimana kita bisa memilih toko yang tepat jika kita bahkan belum tahu barang apa yang sebenarnya kita cari, atau gaya belanja mana yang paling sesuai dengan kantong dan tujuan kita?
Di sinilah peran penting artikel ini. Kita tidak akan memberikan rekomendasi "beli reksa dana A dari MI B." Itu terlalu sederhana, dan jujur saja, kurang bertanggung jawab. Investasi itu sangat personal. Yang cocok untuk saya, belum tentu cocok untuk Anda. Namun, yang akan saya bagikan adalah panduan komprehensif untuk memahami dan memilih Manajer Investasi yang tepat bagi Anda di platform Bareksa. Ini adalah tentang membekali Anda dengan "kompas" dan "peta" agar tidak tersesat di labirin pilihan tersebut. Karena pada akhirnya, Manajer Investasi adalah jantung dari setiap reksa dana yang Anda beli. Memilih MI yang tepat sama fundamentalnya dengan memilih tujuan investasi Anda sendiri. Mari kita kupas tuntas.
Memahami Esensi Manajer Investasi: Bukan Sekadar Pengelola Dana
Sebelum kita melangkah lebih jauh, mari kita samakan persepsi tentang apa itu Manajer Investasi (MI). Seringkali, investor pemula mengira MI hanyalah sebuah "admin" yang mengumpulkan uang dari investor dan menaruhnya di sana-sini. Pemikiran itu sangat keliru dan meremehkan peran krusial mereka.
Manajer Investasi adalah otak, mata, dan tangan di balik setiap reksa dana yang Anda beli. Mereka adalah para profesional yang memiliki lisensi khusus dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengelola dana masyarakat. Peran mereka jauh melampaui sekadar mengumpulkan uang. Mereka bertanggung jawab penuh untuk:
- Riset Mendalam: Melakukan analisis pasar yang cermat, baik makroekonomi, sektoral, hingga spesifik perusahaan atau instrumen investasi. Ini melibatkan riset fundamental, teknikal, dan sentimen pasar.
- Alokasi Aset Strategis: Menentukan ke mana dana investasi akan dialokasikan: apakah ke saham, obligasi, pasar uang, properti, atau kombinasi dari semuanya, sesuai dengan tujuan dan profil risiko reksa dana yang mereka kelola.
- Manajemen Risiko yang Ketat: Mengidentifikasi, mengukur, dan mengelola risiko yang melekat pada investasi. Ini termasuk diversifikasi portofolio, membatasi eksposur pada satu instrumen, dan memiliki strategi mitigasi saat pasar bergejolak.
- Pengambilan Keputusan Investasi: Membeli dan menjual aset pada waktu yang tepat untuk memaksimalkan potensi keuntungan dan meminimalkan kerugian bagi investor.
- Pelaporan dan Transparansi: Memberikan laporan kinerja dan informasi penting lainnya kepada investor secara berkala.
Setiap MI memiliki filosofi investasi, strategi, dan tim manajemen yang berbeda. Ini seperti setiap koki memiliki resep dan gaya memasak yang unik, bahkan jika bahan dasarnya sama. Perbedaan inilah yang menghasilkan variasi kinerja dan profil risiko antar reksa dana, bahkan dalam kategori yang sama. Jadi, saat Anda memilih reksa dana, sebenarnya Anda sedang memilih tim ahli yang akan mengelola uang Anda. Ini adalah keputusan yang sangat penting.
Bareksa: Jembatan Anda Menuju Ragam Manajer Investasi
Kita sudah sepakat bahwa Manajer Investasi itu penting. Sekarang, mari kita bahas Bareksa. Bareksa bukanlah Manajer Investasi. Ia adalah platform Agen Penjual Reksa Dana (APERD). Anggap Bareksa sebagai sebuah "pasar" atau "supermarket" online yang mempertemukan Anda dengan berbagai produk reksa dana dari puluhan Manajer Investasi yang berbeda.
Kehadiran Bareksa telah merevolusi cara masyarakat berinvestasi di reksa dana. Beberapa keuntungannya yang sangat terasa adalah:
- Kemudahan Akses: Dulu, untuk berinvestasi reksa dana, Anda harus datang ke bank atau kantor MI. Sekarang, cukup dengan smartphone dan koneksi internet, Anda bisa membeli reksa dana kapan saja dan di mana saja.
- Pilihan Beragam: Bareksa menyediakan ratusan pilihan reksa dana dari berbagai Manajer Investasi, memungkinkan Anda untuk membandingkan dan memilih sesuai kebutuhan.
- Transparansi Informasi: Data kinerja, profil reksa dana, prospektus, hingga dana kelolaan (AUM) disajikan secara cukup transparan di platform Bareksa, memudahkan Anda dalam melakukan riset awal.
- Investasi Terjangkau: Banyak reksa dana yang bisa dibeli dengan modal awal yang sangat minim, bahkan mulai dari Rp10.000.
Namun, di balik kemudahan dan keragaman ini, muncul tantangan yang saya singgung di awal: banjirnya pilihan bisa membuat bingung. Bagaimana cara menavigasi lautan reksa dana dan Manajer Investasi ini tanpa merasa kewalahan? Jawabannya ada pada pemahaman kriteria penting dalam memilih.
Kriteria Penting dalam Memilih Manajer Investasi di Bareksa: Lebih dari Sekadar Kinerja Masa Lalu
Ini adalah bagian inti dari panduan ini. Jangan pernah memilih MI hanya berdasarkan satu kriteria saja, apalagi hanya melihat angka kinerja tertinggi dalam satu bulan terakhir. Itu adalah resep menuju kekecewaan. Berikut adalah kriteria yang harus Anda pertimbangkan secara menyeluruh:
Rekam Jejak Kinerja yang Konsisten (Bukan Hanya yang Tertinggi)
- Banyak investor terjebak pada angka kinerja yang melonjak tinggi dalam waktu singkat. Padahal, konsistensi adalah kunci. Cari MI yang mampu memberikan kinerja stabil dan positif dalam jangka waktu yang panjang (minimal 3-5 tahun), bahkan saat pasar sedang bergejolak. Kinerja tertinggi dalam satu periode belum tentu berlanjut.
- Personal Insight: Saya pribadi selalu melihat grafik kinerja dalam durasi 1 tahun, 3 tahun, dan 5 tahun. Jika ada MI yang hanya cemerlang dalam 3 bulan terakhir tapi anjlok di periode sebelumnya, saya akan sangat berhati-hati. Stabilitas adalah cerminan dari strategi yang matang dan disiplin. Perhatikan juga drawdown (penurunan maksimum) yang pernah dialami reksa dana tersebut. MI yang baik berusaha meminimalkan kerugian saat pasar turun.
Aset Kelolaan (AUM): Indikator Kepercayaan dan Skala Operasi
- AUM adalah total dana yang dikelola oleh sebuah MI atau sebuah reksa dana. AUM yang besar seringkali menunjukkan bahwa MI tersebut telah mendapatkan kepercayaan dari banyak investor. Ini juga bisa menjadi indikasi stabilitas dan kapasitas operasional yang memadai.
- Namun, AUM besar juga punya sisi lain. Terkadang, MI dengan AUM sangat besar bisa kurang lincah dalam mengambil keputusan di pasar yang fluktuatif. Sebaliknya, MI dengan AUM yang lebih kecil (tetapi tetap signifikan) mungkin lebih fleksibel untuk bergerak.
- Personal Insight: Saya cenderung merasa nyaman dengan MI yang memiliki AUM yang sehat, tidak terlalu kecil sehingga terlihat baru atau kurang kredibel, namun juga tidak terlalu besar sampai terasa "gemuk" dan lamban. Yang terpenting adalah pertumbuhan AUM yang positif dan stabil, menunjukkan adanya aliran dana masuk.
Filosofi dan Strategi Investasi: Kenali Dulu 'DNA' MI Anda
- Setiap MI memiliki pendekatan yang berbeda dalam mengelola dana. Ada yang sangat konservatif, hanya menargetkan hasil sedikit di atas inflasi dengan risiko sangat rendah. Ada yang moderat, berani mengambil sedikit risiko demi potensi imbal hasil lebih tinggi. Dan ada yang agresif, mengincar keuntungan maksimal dengan toleransi risiko yang tinggi.
- Penting sekali bagi Anda untuk memahami profil risiko pribadi Anda terlebih dahulu, kemudian mencari MI yang filosofi investasinya sejalan. Jangan paksakan diri memilih MI agresif jika Anda tidak tahan melihat nilai investasi Anda naik turun drastis.
- Personal Insight: Saya sering menganalogikan ini seperti memilih rekan kerja. Anda tidak akan memilih rekan kerja yang terlalu ambisius untuk proyek yang membutuhkan kesabaran, begitu juga sebaliknya. Sesuaikan MI dengan 'gaya' investasi Anda. Apakah Anda investor jangka panjang yang sabar atau lebih suka melihat pergerakan cepat?
Jenis Reksa Dana yang Ditawarkan: Spesialisasi atau Diversifikasi?
- Beberapa MI memiliki keahlian khusus pada satu jenis reksa dana (misalnya, hanya kuat di reksa dana pendapatan tetap atau saham). Sementara yang lain menawarkan portofolio reksa dana yang sangat beragam, mencakup pasar uang, pendapatan tetap, saham, campuran, hingga indeks.
- Pertimbangkan apakah Anda ingin berinvestasi pada MI yang merupakan "spesialis" di bidang tertentu, atau MI yang menyediakan "one-stop solution" untuk berbagai kebutuhan reksa dana Anda.
- Personal Insight: Saya cenderung mencari MI yang memiliki produk unggulan di kategori yang saya incar, namun juga memiliki rekam jejak yang baik di kategori lain. Ini menunjukkan kedalaman tim riset dan manajemen mereka.
Biaya dan Beban (Fee): Sekecil Mungkin, Seefisien Mungkin
- Reksa dana dikenakan berbagai biaya, seperti biaya pembelian (subscription fee), biaya penjualan (redemption fee), biaya manajemen (management fee), dan biaya kustodian. Biaya-biaya ini mengurangi potensi keuntungan Anda.
- Meskipun biaya ini relatif kecil (biasanya dalam persentase kecil dari AUM), dalam jangka panjang, perbedaan 0,x% saja bisa sangat signifikan terhadap total keuntungan Anda.
- Personal Insight: Saya selalu membandingkan biaya antar reksa dana di kategori yang sama. Pilihlah MI yang menawarkan biaya yang kompetitif, namun juga sepadan dengan kualitas manajemen dan kinerja yang ditawarkan. Jangan hanya terpaku pada yang termurah jika kinerjanya di bawah rata-rata.
Kualitas Riset dan Tim Manajemen: Otak di Balik Performa
- Meskipun sulit diukur secara kuantitatif, kualitas tim riset dan manajemen Manajer Investasi adalah salah satu faktor terpenting. Mereka adalah orang-orang yang membuat keputusan harian.
- Bagaimana Anda bisa menilai ini? Cari informasi tentang latar belakang pendidikan dan pengalaman para fund manager, riset yang mereka publikasikan, atau wawancara yang mereka lakukan di media. Reputasi MI di kalangan industri juga bisa menjadi petunjuk.
- Personal Insight: Tim yang solid, berpengalaman, dan memiliki proses riset yang terstruktur akan cenderung menghasilkan keputusan yang lebih baik dan lebih konsisten. Ini seperti memilih rumah sakit; Anda tidak hanya melihat gedungnya, tapi juga kualitas dokter dan perawatnya.
Transparansi dan Layanan Pelanggan: Kemitraan Jangka Panjang
- MI yang baik akan menyediakan informasi yang transparan dan mudah diakses mengenai reksa dana mereka, termasuk prospektus, laporan bulanan, dan kebijakan investasi. Mereka juga harus responsif terhadap pertanyaan atau keluhan investor.
- Ini penting untuk membangun kepercayaan dan memastikan Anda selalu mendapatkan informasi yang Anda butuhkan tentang investasi Anda.
- Personal Insight: Saya pribadi akan lebih tenang jika MI memiliki customer service yang responsif dan menyediakan informasi yang jelas di website mereka. Ini menunjukkan profesionalisme dan komitmen mereka terhadap investor.
Studi Kasus Ringan: Mengapa Memilih MI Mirip Memilih Partner Bisnis
Memilih Manajer Investasi itu mirip seperti Anda sedang mencari partner bisnis untuk mengelola sebuah proyek penting. Anda tidak akan sembarangan menunjuk seseorang hanya karena ia terlihat keren di media sosial atau pernah sukses di satu proyek kecil. Anda akan melihat rekam jejaknya, keahlian spesifiknya, filosofi kerjanya, seberapa besar tim yang ia miliki, dan bagaimana ia berkomunikasi.
Di Bareksa, Anda akan menemukan berbagai 'tipe' Manajer Investasi yang kurang lebih bisa dikelompokkan:
- MI yang Kuat di Pasar Uang: Mereka adalah "spesialis keamanan." Cocok untuk Anda yang sangat konservatif, butuh likuiditas tinggi, dan hanya ingin mengamankan dana dari inflasi tanpa banyak risiko. Kinerjanya stabil tapi tidak akan melompat tinggi.
- MI yang Berani di Saham: Ini adalah "petualang ulung." Mereka mengincar keuntungan maksimal dari pergerakan pasar saham yang volatil. Cocok untuk investor dengan profil risiko tinggi dan horizon investasi sangat panjang. Potensi untungnya besar, tapi potensi rugi juga bisa menguji mental.
- MI dengan Pendekatan Campuran/Seimbang: Mereka adalah "arsitek serbaguna." Mereka mencoba menyeimbangkan risiko dan imbal hasil dengan mengalokasikan dana ke beberapa jenis aset. Cocok untuk investor moderat yang mencari pertumbuhan namun tetap ingin menjaga risiko.
Personal Insight: Saya pribadi sering menempatkan dana saya pada MI yang memiliki pendekatan risiko yang terukur. Maksudnya, mereka berani mengambil peluang di pasar, tetapi selalu dengan perhitungan yang matang dan mitigasi risiko yang jelas. Saya lebih suka pertumbuhan yang stabil dan berkelanjutan, bukan hanya yang "berani" tapi tanpa arah. Keseimbangan antara potensi keuntungan dan manajemen risiko adalah hal yang saya cari.
Tips Praktis Mencari Manajer Investasi 'Ideal' di Bareksa:
Setelah memahami kriteria, sekarang saatnya beraksi di Bareksa:
- Gunakan Fitur Filter Canggih di Bareksa: Bareksa memiliki filter yang memungkinkan Anda menyaring reksa dana berdasarkan kategori, MI, kinerja, AUM, atau bahkan risiko. Manfaatkan fitur ini secara maksimal.
- Baca Prospektus Reksa Dana dengan Seksama: Ini adalah dokumen legal yang berisi semua informasi penting tentang reksa dana, termasuk tujuan investasi, kebijakan investasi, jenis aset yang diinvestasikan, biaya, dan risiko. Banyak yang melewatkan ini, padahal ini adalah "kitab suci" reksa dana.
- Pantau Berita dan Analisis Pasar Terkait MI: Ikuti berita ekonomi dan keuangan, baca analisis dari para ahli, dan cari tahu apakah ada Manajer Investasi yang sering direkomendasikan atau memiliki pandangan pasar yang menarik.
- Mulai dengan Investasi Kecil untuk "Uji Coba": Jika Anda masih ragu, tidak ada salahnya memulai dengan jumlah kecil di beberapa reksa dana dari MI yang berbeda. Ini akan membantu Anda merasakan secara langsung bagaimana kinerja mereka dan seberapa nyaman Anda dengan volatilitasnya.
- Jangan Pernah Berhenti Belajar: Pasar terus berubah, dan demikian pula strategi investasi. Teruslah membaca, mengikuti webinar, dan memperbarui pengetahuan Anda tentang investasi.
Kesalahan Fatal yang Sering Dilakukan Investor Saat Memilih MI:
Agar Anda tidak terjerumus dalam lubang yang sama, berikut adalah beberapa kesalahan umum yang harus dihindari:
- Hanya Melihat Kinerja Masa Lalu: Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja masa depan. Jadikan itu sebagai salah satu faktor, tetapi bukan satu-satunya.
- Mengabaikan Profil Risiko Pribadi: Memilih reksa dana atau MI yang tidak sesuai dengan toleransi risiko Anda hanya akan membuat Anda panik dan menarik dana saat pasar bergejolak, yang bisa berujung pada kerugian.
- Tidak Membaca Prospektus: Ini kesalahan fatal! Prospektus adalah kontrak Anda dengan MI. Anda harus tahu apa yang Anda beli.
- Terlalu Sering Berpindah MI/Reksa Dana (Performance Chasing): Mengejar reksa dana yang sedang 'naik daun' kemudian berpindah lagi saat ada yang lain lebih tinggi. Ini justru bisa mengikis keuntungan Anda karena biaya transaksi dan potensi kehilangan momentum.
- Terjebak FOMO (Fear of Missing Out): Ikut-ikutan teman atau tren tanpa riset sendiri. Ini adalah musuh terbesar investor.
Membangun Portofolio dengan Berbagai Manajer Investasi: Strategi Diversifikasi Lebih Lanjut
Salah satu keindahan Bareksa adalah Anda tidak harus terpaku pada satu Manajer Investasi saja. Anda bisa mendiversifikasi investasi Anda dengan memilih reksa dana dari beberapa MI yang berbeda, bahkan dalam kategori yang sama.
Mengapa ini penting?
- Mitigasi Risiko MI Spesifik: Jika satu MI mengalami masalah (misalnya, tim inti berganti atau strategi mereka tidak lagi relevan), investasi Anda tidak akan sepenuhnya terpengaruh.
- Mencari Keunggulan Berbeda: Setiap MI mungkin memiliki keunggulan di segmen pasar atau gaya investasi tertentu. Dengan memiliki reksa dana dari beberapa MI, Anda bisa menangkap berbagai peluang.
- Optimalisasi Kinerja: Kombinasi beberapa MI yang memiliki korelasi rendah atau gaya investasi yang berbeda dapat membantu menyeimbangkan portofolio dan berpotensi meningkatkan kinerja keseluruhan dalam jangka panjang.
Personal Insight: Ini seperti memiliki beberapa koki spesialis untuk hidangan yang berbeda. Anda mungkin memiliki koki yang ahli dalam masakan Asia (MI saham), satu lagi yang jago masakan Eropa (MI pendapatan tetap), dan satu lagi yang master di hidangan penutup (MI pasar uang). Dengan begitu, portofolio 'santapan' Anda akan lebih kaya dan seimbang.
Pandangan ke Depan: Tren Manajer Investasi di Era Digital dan Keberlanjutan
Dunia investasi terus berevolusi. Beberapa tren yang patut Anda perhatikan ke depan dalam memilih MI:
- Munculnya MI yang Fokus pada ESG (Environmental, Social, Governance): Semakin banyak MI yang tidak hanya melihat kinerja finansial, tetapi juga faktor-faktor keberlanjutan. Ini menarik bagi investor yang ingin investasinya sejalan dengan nilai-nilai etis.
- MI yang Memanfaatkan Teknologi AI/Data: Beberapa MI mulai menggunakan kecerdasan buatan dan analisis big data untuk mengambil keputusan investasi, yang berpotensi memberikan keunggulan kompetitif.
- Peran Edukasi Finansial yang Terus Berkembang: MI dan platform seperti Bareksa akan terus berinvestasi dalam edukasi investor, membantu Anda membuat keputusan yang lebih cerdas.
Penutup: Investasi adalah Perjalanan, Bukan Perlombaan
Pada akhirnya, tidak ada satu Manajer Investasi atau reksa dana yang "terbaik" untuk semua orang. Yang ada adalah yang terbaik untuk Anda, sesuai dengan tujuan keuangan Anda, horizon investasi Anda, dan terutama, profil risiko Anda. Memilih Manajer Investasi adalah bagian krusial dari perjalanan investasi Anda. Ini bukan sprint, melainkan maraton.
Fokuslah pada proses, disiplin, dan konsistensi. Lakukan riset Anda dengan cermat, jangan tergiur iming-iming instan, dan selalu sesuaikan keputusan investasi Anda dengan kondisi pribadi. Dengan pemahaman yang tepat tentang peran MI dan kriteria pemilihannya, labirin pilihan di Bareksa tidak lagi akan terasa membingungkan. Sebaliknya, ia akan menjadi taman peluang yang siap Anda jelajahi untuk mencapai kebebasan finansial Anda.
Pertanyaan dan Jawaban (Q&A):
Q1: Apakah AUM (Aset Kelolaan) Manajer Investasi yang besar selalu lebih baik?
A: Tidak selalu. AUM yang besar memang menunjukkan kepercayaan investor dan skala operasi yang stabil. Namun, MI dengan AUM sangat besar terkadang bisa kurang lincah dalam merespons pergerakan pasar yang cepat. MI dengan AUM yang lebih kecil (tetapi tetap signifikan dan bertumbuh) mungkin lebih fleksibel. Yang terpenting adalah konsistensi pertumbuhan AUM dan strategi yang jelas di balik besaran AUM tersebut.
Q2: Berapa lama waktu yang ideal untuk melihat kinerja Manajer Investasi sebelum membuat keputusan investasi?
A: Sangat disarankan untuk melihat kinerja minimal 3 hingga 5 tahun. Melihat kinerja dalam waktu singkat (misalnya 3 bulan atau 1 tahun) tidak cukup untuk menilai konsistensi dan kemampuan MI dalam menghadapi berbagai kondisi pasar. Kinerja jangka panjang akan menunjukkan seberapa tangguh strategi MI di tengah volatilitas.
Q3: Bisakah saya pindah Manajer Investasi jika saya merasa tidak cocok dengan yang sekarang? Apa saja yang perlu dipertimbangkan?
A: Tentu saja bisa. Anda memiliki kebebasan untuk menjual unit reksa dana Anda dari satu MI dan membeli dari MI lain. Namun, sebelum berpindah, pertimbangkan hal-hal berikut:
* Biaya Penjualan (Redemption Fee): Beberapa reksa dana mengenakan biaya ini jika Anda menjual dalam waktu singkat.
* Tujuan Investasi Anda: Apakah memang karena MI tersebut tidak lagi sesuai tujuan, atau hanya karena melihat kinerja MI lain yang kebetulan sedang tinggi? Hindari "performance chasing."
* Implikasi Pajak: Meskipun reksa dana bukan objek pajak, namun keuntungan yang direalisasikan bisa berpengaruh terhadap perencanaan keuangan Anda secara keseluruhan.
* Waktu Pasar: Apakah waktu perpindahan Anda tepat atau justru berisiko kehilangan potensi keuntungan atau malah merealisasikan kerugian?
Q4: Apa saja tanda-tanda Manajer Investasi yang kurang baik atau perlu diwaspadai?
A: Beberapa tanda yang perlu diwaspadai meliputi:
* Kinerja Anjlok Konsisten: Kinerja yang terus-menerus di bawah rata-rata kategori atau indeks acuan dalam jangka panjang tanpa penjelasan yang valid.
* Perubahan Tim Inti Drastis: Jika fund manager atau tim riset kunci sering berganti dalam waktu singkat, ini bisa mengindikasikan masalah internal atau strategi yang tidak stabil.
* Kurangnya Transparansi Informasi: Sulit mengakses prospektus, laporan bulanan, atau informasi penting lainnya dari MI tersebut.
* Skandal atau Masalah Hukum: Berhati-hatilah jika MI tersebut tersangkut kasus hukum atau memiliki reputasi buruk di industri.
Q5: Apakah perlu mendiversifikasi investasi ke beberapa Manajer Investasi yang berbeda, atau cukup fokus pada satu MI saja?
A: Sangat disarankan untuk mendiversifikasi investasi ke beberapa Manajer Investasi yang berbeda. Ini adalah bentuk diversifikasi risiko yang lebih mendalam.
* Anda tidak hanya mendiversifikasi jenis aset (saham, obligasi, dll.) tetapi juga gaya pengelolaan dan tim di baliknya.
* Jika satu MI atau satu strategi MI sedang tidak berkinerja baik, Anda masih memiliki MI lain yang mungkin mampu menopang portofolio Anda.
* Ini membantu memitigasi risiko "key-man" (risiko yang melekat pada individu fund manager tertentu) dan memberikan Anda paparan terhadap beragam keahlian di pasar.
Pernyataan Cetak Ulang: Artikel dan hak cipta yang dipublikasikan di situs ini adalah milik penulis aslinya. Harap sebutkan sumber artikel saat mencetak ulang dari situs ini!
Tautan artikel ini:https://www.cxynani.com/Investasi/6319.html