Panduan Lengkap: Jangan Sampai Salah Lagi Menggunakan Berbagai Istilah Pedagang dalam Bahasa Inggris!

admin2025-08-06 15:09:14113Investasi

Panduan Lengkap: Jangan Sampai Salah Lagi Menggunakan Berbagai Istilah Pedagang dalam Bahasa Inggris!

Sebagai seorang profesional yang telah berkecimpung lama di dunia pasar keuangan, saya sering kali tergelitik, sekaligus sedikit miris, melihat bagaimana beberapa istilah krusial dalam perdagangan disalahpahami atau bahkan digunakan secara keliru, terutama ketika kita berbicara dalam bahasa Inggris. Bahasa adalah jembatan, dan dalam perdagangan, ia adalah peta menuju keputusan yang tepat. Kesalahan kecil dalam memahami sebuah istilah bisa berujung pada kerugian besar atau hilangnya peluang emas.

Di era informasi yang serbacepat ini, di mana pasar global terhubung tanpa batas, kemampuan kita untuk berkomunikasi dan memahami nuansa setiap istilah teknis menjadi aset tak ternilai. Bayangkan Anda sedang membaca analisis pasar dari Wall Street atau mendengarkan seorang fund manager berbicara tentang strategi mereka. Tanpa pemahaman yang presisi, Anda tidak hanya akan ketinggalan informasi penting, tetapi juga berisiko membuat interpretasi yang fatal.

Artikel ini saya susun bukan hanya sebagai daftar istilah, melainkan sebagai panduan komprehensif yang akan membongkar makna sebenarnya, konteks penggunaan, dan mengapa setiap istilah itu begitu penting. Mari kita selami lebih dalam agar Anda tidak lagi salah langkah.

Panduan Lengkap: Jangan Sampai Salah Lagi Menggunakan Berbagai Istilah Pedagang dalam Bahasa Inggris!

Mengapa Memahami Istilah Ini Sangat Krusial?

Ada beberapa alasan mendasar mengapa penguasaan istilah perdagangan dalam bahasa Inggris adalah sebuah keharusan bagi siapa pun yang serius di bidang ini. Saya melihat ini sebagai fondasi, bukan sekadar pelengkap.

  • Menghindari Kesalahpahaman Fatal: Dalam dunia trading, salah paham satu kata saja bisa berarti kerugian ribuan atau jutaan dolar. Istilah seperti "correction" dan "crash" mungkin terdengar mirip, tetapi implikasinya sangat berbeda.
  • Meningkatkan Kepercayaan Diri dan Kredibilitas: Ketika Anda berbicara dengan benar tentang "long" dan "short," atau "bull market" dan "bear market" sesuai konteksnya, Anda memproyeksikan pengetahuan dan profesionalisme. Ini penting untuk berinteraksi dengan sesama trader, analis, atau bahkan calon investor.
  • Mengoptimalkan Akses Informasi: Mayoritas riset, berita, dan analisis pasar berkualitas tinggi diterbitkan dalam bahasa Inggris. Menguasai istilahnya berarti Anda dapat menyerap informasi ini secara langsung, tanpa harus bergantung pada terjemahan yang mungkin kurang akurat.
  • Membuat Keputusan yang Lebih Tepat: Dengan pemahaman yang mendalam, Anda akan mampu menganalisis situasi pasar dengan lebih akurat, merumuskan strategi yang lebih solid, dan pada akhirnya, membuat keputusan perdagangan yang lebih cerdas dan menguntungkan. Saya pribadi percaya bahwa kejelasan berpikir dimulai dari kejelasan bahasa.

Istilah-Istilah Kunci Status dan Pergerakan Pasar

Pasar memiliki bahasanya sendiri untuk menggambarkan suasana dan arah pergerakannya. Memahami "mood" pasar adalah langkah pertama menuju keberhasilan.

Bull Market vs. Bear Market

Dua istilah ini adalah fondasi dalam menggambarkan tren pasar secara makro. * Bull Market: Istilah ini merujuk pada periode di mana harga aset secara keseluruhan, atau indeks pasar, mengalami kenaikan yang berkelanjutan. Sentimen pasar cenderung optimis, investor percaya diri, dan ekonomi umumnya sedang tumbuh. Ibarat banteng yang menyeruduk ke atas, pasar bergerak naik. * Bear Market: Kebalikan dari bull market, ini adalah periode di mana harga aset secara keseluruhan mengalami penurunan yang berkelanjutan. Sentimen pasar cenderung pesimis, investor cemas, dan seringkali ini terjadi selama resesi ekonomi atau ketidakpastian tinggi. Mirip beruang yang mencakar ke bawah, pasar bergerak turun.

Seringkali, orang salah mengira penurunan kecil sebagai bear market, padahal itu mungkin hanya "correction". Perlu diingat, kedua istilah ini menggambarkan tren jangka panjang yang signifikan, bukan fluktuasi harian biasa.


Sideways Market (Range-bound)

Ini adalah kondisi pasar di mana harga bergerak dalam rentang yang terbatas, tanpa tren naik atau turun yang jelas. Harga aset cenderung berfluktuasi antara level support dan resistance tertentu. Para trader sering menyebutnya sebagai pasar yang "flat" atau "konsolidasi". Pasar sideways bisa sangat menantang bagi trader yang mengandalkan tren, tetapi menawarkan peluang bagi strategi trading dalam rentang tertentu.


Volatility dan Liquidity

Dua konsep vital yang menggambarkan karakteristik pasar. * Volatility (Volatilitas): Mengacu pada seberapa cepat dan seberapa besar harga suatu aset berfluktuasi dalam periode tertentu. Pasar dengan volatilitas tinggi berarti harga dapat bergerak naik dan turun secara drastis dalam waktu singkat, menawarkan potensi keuntungan besar namun juga risiko tinggi. Bagi saya, volatilitas adalah pedang bermata dua. * Liquidity (Likuiditas): Menjelaskan kemudahan suatu aset dapat dibeli atau dijual tanpa memengaruhi harganya secara signifikan. Aset dengan likuiditas tinggi seperti saham blue-chip atau pasangan mata uang utama di Forex, dapat diperdagangkan dengan cepat dan dalam volume besar. Likuiditas adalah indikator kesehatan pasar.


Correction, Retracement, dan Pullback

Ketiga istilah ini menggambarkan penurunan harga, tetapi dengan nuansa yang berbeda. * Correction: Penurunan harga yang signifikan dari puncaknya, biasanya antara 10% hingga 20%, dalam tren naik yang lebih besar. Ini adalah penurunan yang sehat dan normal dalam siklus pasar bull, seringkali diperlukan untuk "mendinginkan" pasar sebelum melanjutkan kenaikan. * Retracement: Penurunan harga yang lebih kecil dan lebih sementara, seringkali dalam tren naik yang sedang berlangsung. Ini dilihat sebagai koreksi jangka pendek yang tidak mengubah tren utama. * Pullback: Mirip dengan retracement, ini adalah penurunan harga yang singkat dan ringan dalam tren naik. Istilah ini sering digunakan secara bergantian dengan retracement, menunjukkan peluang untuk "membeli pada harga diskon" sebelum tren utama berlanjut.

Penting untuk tidak mengira salah satu dari ini sebagai awal dari bear market; mereka adalah bagian alami dari pergerakan pasar.


Rally dan Rebound

Kedua istilah ini menggambarkan kenaikan harga setelah penurunan, tetapi dengan fokus yang sedikit berbeda. * Rally: Kenaikan harga yang signifikan dan cepat dalam suatu aset atau pasar, seringkali terjadi setelah periode penurunan atau konsolidasi. Ini bisa menjadi sinyal pembalikan tren atau kelanjutan tren naik yang kuat. * Rebound: Kenaikan harga yang terjadi setelah penurunan tajam, menunjukkan pemulihan awal. Ini bisa menjadi pantulan sementara atau awal dari rally yang lebih besar.


Aksi dan Strategi Perdagangan yang Fundamental

Bagaimana Anda berinteraksi dengan pasar diwujudkan melalui aksi dan strategi ini. Memahami istilah-istilah ini adalah kunci untuk merancang rencana perdagangan yang efektif.

Long vs. Short

Ini adalah dua posisi dasar dalam perdagangan. * Long (Melakukan Posisi Long): Berarti Anda membeli aset dengan harapan harganya akan naik di masa depan. Anda mengambil posisi bullish. Contoh paling sederhana adalah membeli saham dan menahannya dengan harapan harganya naik. * Short (Melakukan Posisi Short/Short Selling): Berarti Anda menjual aset yang tidak Anda miliki, dengan harapan harganya akan turun, sehingga Anda bisa membelinya kembali di kemudian hari dengan harga lebih rendah dan mengantongi selisihnya. Ini adalah strategi yang mengambil keuntungan dari penurunan harga. Istilah ini sering membingungkan pemula.

Memahami perbedaan fundamental antara long dan short adalah esensial untuk memahami arah taruhan seorang trader.


Buy the Dip vs. Sell the Rally

Dua strategi kontra-tren yang populer. * Buy the Dip: Strategi di mana Anda membeli aset setelah harganya mengalami penurunan (dip), dengan keyakinan bahwa penurunan itu bersifat sementara dan harga akan segera naik kembali. Ini membutuhkan keberanian dan keyakinan pada tren jangka panjang. * Sell the Rally: Kebalikannya, strategi ini di mana Anda menjual aset setelah harganya mengalami kenaikan (rally), dengan keyakinan bahwa kenaikan itu bersifat sementara dan harga akan segera turun kembali. Sering digunakan oleh trader yang mengincar keuntungan jangka pendek di pasar yang volatil atau bearish.


Scalping, Day Trading, Swing Trading, Position Trading

Ini adalah empat gaya trading utama berdasarkan horizon waktu. * Scalping: Strategi jangka sangat pendek yang berfokus pada keuntungan kecil dari pergerakan harga yang sangat kecil, seringkali hanya dalam hitungan detik atau menit, dengan frekuensi transaksi yang sangat tinggi. Trader scalping sering menggunakan leverage tinggi dan membutuhkan fokus ekstrem. * Day Trading: Melibatkan membuka dan menutup posisi dalam hari yang sama, tidak pernah menahan posisi semalaman. Trader harian mencari keuntungan dari fluktuasi harga intraday. Saya sendiri merasakan intensitas day trading; itu bukan untuk semua orang. * Swing Trading: Strategi yang melibatkan menahan posisi selama beberapa hari atau minggu untuk menangkap "ayunan" (swing) harga yang lebih besar. Ini memerlukan analisis teknikal yang kuat untuk mengidentifikasi titik masuk dan keluar yang optimal. * Position Trading: Strategi jangka panjang di mana trader menahan posisi selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun, berfokus pada tren makro dan fundamental ekonomi. Ini adalah gaya yang paling mendekati investasi tradisional.


Hedging dan Arbitrage

Dua strategi yang lebih kompleks, sering digunakan oleh institusi atau trader berpengalaman. * Hedging: Melibatkan pengambilan posisi untuk mengurangi risiko kerugian dari pergerakan harga yang tidak menguntungkan pada aset lain yang Anda miliki. Contohnya adalah membeli opsi put untuk melindungi portofolio saham dari penurunan harga. Hedging adalah tentang mitigasi risiko, bukan mencari keuntungan langsung. * Arbitrage: Memanfaatkan perbedaan harga yang kecil untuk aset yang sama di pasar yang berbeda secara bersamaan. Trader arbitrage akan membeli aset di satu pasar dengan harga rendah dan segera menjualnya di pasar lain dengan harga tinggi untuk mengunci keuntungan bebas risiko. Peluang arbitrage sangat cepat hilang di pasar modern.


Jenis-Jenis Order Penting: Limit Order, Market Order, Stop-Loss, Take-Profit

Memahami cara mengeksekusi perdagangan sangat penting. * Limit Order: Perintah untuk membeli atau menjual aset pada harga tertentu atau lebih baik. Ini memberi Anda kontrol harga, tetapi tidak ada jaminan bahwa order Anda akan terisi jika harga tidak mencapai level yang ditentukan. * Market Order: Perintah untuk membeli atau menjual aset dengan segera pada harga pasar terbaik yang tersedia saat ini. Ini menjamin eksekusi, tetapi harga eksekusi mungkin sedikit berbeda dari yang Anda lihat, terutama di pasar yang volatil. * Stop-Loss Order: Perintah untuk menjual aset secara otomatis jika harganya jatuh ke level tertentu. Ini adalah alat manajemen risiko yang krusial untuk membatasi potensi kerugian. Tidak ada trader profesional yang tidak menggunakan stop-loss. * Take-Profit Order: Perintah untuk menjual aset secara otomatis jika harganya mencapai level keuntungan yang diinginkan. Ini membantu mengunci keuntungan sebelum pasar berbalik arah.


Mengenal Berbagai Instrumen Keuangan (Financial Instruments)

Dunia perdagangan menawarkan beragam pilihan instrumen. Setiap instrumen memiliki karakteristik uniknya.

Stocks (Saham), Bonds (Obligasi), Forex (Valuta Asing), Commodities (Komoditas)

Ini adalah empat kategori aset utama yang paling sering diperdagangkan. * Stocks: Bagian kecil kepemilikan dalam suatu perusahaan. Investor membeli saham dengan harapan harga naik atau menerima dividen. * Bonds: Surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan. Investor meminjamkan uang dan sebagai imbalannya menerima pembayaran bunga secara berkala. * Forex: Pasar terbesar di dunia, tempat mata uang diperdagangkan. Trader berspekulasi pada pergerakan nilai tukar antara dua mata uang. * Commodities: Bahan mentah atau produk pertanian, seperti emas, minyak bumi, gandum, atau kopi. Harga komoditas dipengaruhi oleh penawaran dan permintaan global.


Futures dan Options

Kedua ini adalah jenis derivatif, artinya nilainya berasal dari aset dasar. * Futures (Kontrak Berjangka): Perjanjian untuk membeli atau menjual aset dasar pada harga dan tanggal tertentu di masa depan. Digunakan untuk spekulasi atau hedging. * Options (Opsi): Memberikan hak, tetapi bukan kewajiban, untuk membeli (call option) atau menjual (put option) aset dasar pada harga tertentu sebelum tanggal kadaluwarsa. Mereka memberikan fleksibilitas tetapi juga kompleksitas.


ETFs (Exchange-Traded Funds) dan Mutual Funds (Reksa Dana)

Kedua ini adalah kumpulan investasi. * ETFs: Dana investasi yang diperdagangkan seperti saham di bursa efek. Mereka melacak indeks, komoditas, atau keranjang aset. ETF menawarkan diversifikasi dengan biaya rendah. * Mutual Funds: Dana investasi yang dikelola secara profesional yang mengumpulkan uang dari banyak investor untuk berinvestasi dalam portofolio saham, obligasi, atau aset lainnya. Biasanya tidak diperdagangkan intraday.


Pelaku Pasar dan Peran Pentingnya

Pasar tidak akan bergerak tanpa individu dan entitas yang membentuknya. Mengenal para pemainnya membantu kita memahami dinamika pasar.

Trader vs. Investor

Perbedaan mendasar dalam tujuan dan horizon waktu. * Trader: Seseorang yang membeli dan menjual aset dalam jangka pendek hingga menengah untuk memanfaatkan fluktuasi harga. Fokusnya adalah pada profit dari pergerakan harga. * Investor: Seseorang yang membeli aset dengan tujuan menahannya dalam jangka panjang untuk pertumbuhan nilai atau pendapatan pasif. Fokusnya pada nilai intrinsik dan masa depan perusahaan/aset.


Broker vs. Dealer

Perbedaan halus namun penting dalam perantara pasar. * Broker: Bertindak sebagai agen yang mengeksekusi order atas nama klien. Mereka tidak memiliki aset yang diperdagangkan. * Dealer: Bertindak sebagai pihak utama yang membeli dan menjual aset dari inventarisnya sendiri. Mereka mengambil risiko harga sendiri.


Whale vs. Retail Trader

Pembagian berdasarkan skala modal dan pengaruh. * Whale (Paus): Investor atau trader dengan modal sangat besar yang pergerakannya dapat memengaruhi pasar secara signifikan. Mereka sering kali adalah institusi besar atau individu dengan kekayaan bersih sangat tinggi. * Retail Trader: Individu yang berdagang dengan modal pribadi mereka sendiri, biasanya dalam skala yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan institusi.


Market Maker

Pemain kunci yang menjaga likuiditas. * Market Maker: Entitas atau individu yang secara aktif menawarkan untuk membeli dan menjual sekuritas tertentu, dengan tujuan memperoleh keuntungan dari selisih harga bid-ask. Mereka memastikan selalu ada pembeli dan penjual, sehingga pasar tetap likuid.


Dasar-Dasar Analisis Perdagangan

Bagaimana kita membuat keputusan trading? Melalui analisis.

Technical Analysis vs. Fundamental Analysis

Dua pendekatan utama untuk menganalisis pasar. * Technical Analysis: Studi tentang pergerakan harga historis dan volume perdagangan untuk memprediksi arah harga di masa depan. Ini melibatkan penggunaan grafik, indikator, dan pola harga. Saya pribadi banyak menggunakan analisis teknikal. * Fundamental Analysis: Studi tentang faktor-faktor ekonomi, keuangan, dan industri yang memengaruhi nilai intrinsik suatu aset. Ini melibatkan analisis laporan keuangan perusahaan, berita ekonomi, dan tren industri.


Support dan Resistance

Konsep kunci dalam analisis teknikal. * Support: Tingkat harga di mana tekanan beli cukup kuat untuk menghentikan penurunan harga lebih lanjut. Dianggap sebagai "lantai" harga. * Resistance: Tingkat harga di mana tekanan jual cukup kuat untuk menghentikan kenaikan harga lebih lanjut. Dianggap sebagai "langit-langit" harga.


Trendline

Alat visual sederhana namun kuat. * Trendline: Garis yang ditarik pada grafik untuk menghubungkan serangkaian titik harga, menunjukkan arah tren pasar secara visual, baik naik, turun, atau datar.


Indikator Populer (RSI, MACD, Moving Average)

Alat yang membantu menganalisis harga dan volume. * RSI (Relative Strength Index): Indikator momentum yang mengukur kecepatan dan perubahan pergerakan harga. Digunakan untuk mengidentifikasi kondisi overbought atau oversold. * MACD (Moving Average Convergence Divergence): Indikator tren-mengikuti momentum yang menunjukkan hubungan antara dua rata-rata bergerak dari harga aset. Berguna untuk mengidentifikasi sinyal beli atau jual. * Moving Average (Rata-Rata Bergerak): Garis yang menghaluskan data harga untuk menciptakan garis tren yang mudah dibaca, membantu mengidentifikasi arah tren dan potensi level support/resistance.


Risk-Reward Ratio

Konsep manajemen risiko paling penting. * Risk-Reward Ratio: Perbandingan antara potensi kerugian yang bersedia Anda ambil (risiko) dengan potensi keuntungan yang Anda harapkan (reward) dari suatu perdagangan. Misalnya, rasio 1:3 berarti Anda bersedia mempertaruhkan 1 unit untuk mendapatkan 3 unit keuntungan. Ini adalah pilar utama keberlangsungan trading.


Psikologi Perdagangan dan Manajemen Risiko

Perdagangan bukan hanya tentang angka, tetapi juga tentang emosi dan disiplin.

Greed, Fear, FOMO, FUD

Emosi yang menguasai pasar. * Greed (Keserakahan): Dorongan emosional untuk mendapatkan lebih banyak keuntungan, seringkali mengabaikan manajemen risiko. Ini bisa menyebabkan over-trading atau menahan posisi terlalu lama. * Fear (Ketakutan): Emosi yang menyebabkan investor menjual aset mereka karena panik, seringkali pada titik terendah pasar. * FOMO (Fear of Missing Out): Ketakutan yang menyebabkan trader masuk ke pasar yang sedang bergerak naik tajam karena takut kehilangan keuntungan, seringkali pada puncak harga. * FUD (Fear, Uncertainty, Doubt): Taktik atau sentimen yang menyebarkan ketakutan, ketidakpastian, dan keraguan untuk memanipulasi pasar atau opini publik.


Risk Management dan Position Sizing

Disiplin yang menyelamatkan akun Anda. * Risk Management: Proses mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko dalam perdagangan. Ini melibatkan penentuan seberapa banyak modal yang berisiko pada setiap perdagangan. * Position Sizing: Menentukan berapa banyak unit aset yang akan dibeli atau dijual dalam suatu perdagangan, berdasarkan toleransi risiko dan ukuran akun Anda. Ini adalah aplikasi praktis dari manajemen risiko.


Capital Preservation

Tujuan akhir dari setiap trader yang bijak. * Capital Preservation: Prioritas utama untuk melindungi modal awal Anda dari kerugian yang signifikan. Ini lebih penting daripada mencari keuntungan besar-besaran, terutama bagi trader pemula. Keberlangsungan adalah kunci, bukan hanya keuntungan besar sesaat.


Kesalahan Fatal dalam Penggunaan Istilah (dan Bagaimana Menghindarinya)

Saya telah menyaksikan banyak kesalahan, dan sebagian besar berasal dari kurangnya nuansa dalam pemahaman.

  • Menggunakan "Crash" untuk "Correction": Ini adalah kesalahan umum yang dapat menimbulkan kepanikan yang tidak perlu. "Correction" adalah penurunan 10-20% yang sehat, sedangkan "crash" adalah penurunan yang jauh lebih parah dan tiba-tiba, seringkali >20-30% dalam waktu singkat, yang menandai dislokasi pasar. Menggunakan istilah yang salah bisa menyebabkan orang bereaksi berlebihan.
  • Menggeneralisasi "Long" hanya sebagai "Buy": Meskipun "long" berarti membeli dengan harapan naik, ia membawa konotasi strategi dan niat yang lebih dalam daripada sekadar tindakan "membeli". Demikian pula dengan "short".
  • Mengabaikan Konteks Waktu dalam Strategi: Seringkali, orang salah memahami bahwa "day trading" sama dengan "swing trading". Memang keduanya adalah aktivitas jual beli, tetapi horizon waktu dan pendekatan analisisnya sangat berbeda. Ini bisa membuat seorang day trader frustrasi dengan hasil swing trading, dan sebaliknya.
  • Tidak Memahami Implikasi "Volatility": Banyak trader baru tergoda oleh pasar volatil karena potensi keuntungan besar, tetapi mereka gagal memahami bahwa itu juga berarti potensi kerugian besar. Volatilitas bukan hanya "pergerakan harga", melainkan "risiko pergerakan harga yang cepat dan signifikan".

Bagaimana Menghindarinya: * Selalu Cari Konteks: Setiap kali Anda mendengar istilah baru, jangan hanya mencari definisinya. Carilah juga dalam konteks apa istilah itu digunakan. * Belajar dari Sumber Terpercaya: Baca buku-buku keuangan, artikel dari jurnal-jurnal bereputasi, dan dengarkan pakar pasar yang diakui. * Praktik dan Aplikasi: Cobalah menggunakan istilah-istilah ini dalam diskusi Anda sendiri atau saat menjelaskan strategi. Semakin sering Anda menggunakannya dengan benar, semakin melekat pemahaman tersebut. * Tidak Malu Bertanya: Jika Anda tidak yakin, tanyakan. Dunia keuangan itu kompleks, dan bahkan profesional pun terus belajar.


Menguasai istilah-istilah perdagangan dalam bahasa Inggris bukan sekadar memperkaya kosakata Anda; ini adalah langkah krusial untuk membangun fondasi yang kokoh dalam perjalanan Anda di pasar keuangan. Ini tentang mempertajam persepsi, meningkatkan kemampuan analisis, dan pada akhirnya, memberdayakan Anda untuk membuat keputusan yang lebih cerdas dan lebih terinformasi. Bahasa adalah alat paling kuat yang kita miliki, dan menggunakannya dengan presisi dalam dunia perdagangan akan membedakan Anda dari kerumunan. Dengan pemahaman yang mendalam tentang istilah-istilah ini, Anda tidak hanya akan berbicara seperti seorang profesional, tetapi juga berpikir seperti seorang profesional. Ini adalah gerbang menuju peluang tak terbatas.


Pertanyaan & Jawaban Utama untuk Membantu Pemahaman:

  • Mengapa penting memahami perbedaan antara "Bull Market" dan "Bear Market"? Memahami kedua istilah ini krusial karena mereka menggambarkan tren pasar jangka panjang yang dominan, memungkinkan trader dan investor menyesuaikan strategi mereka, apakah itu mengambil posisi "long" yang lebih agresif di pasar "bull" atau mempertimbangkan "short selling" dan defensif di pasar "bear".
  • Apa perbedaan mendasar antara "Long" dan "Short" dalam transaksi perdagangan? "Long" berarti membeli aset dengan harapan harganya akan naik, sedangkan "Short" berarti menjual aset yang dipinjam dengan harapan dapat membelinya kembali dengan harga lebih rendah untuk mendapatkan keuntungan dari penurunan harga.
  • Bagaimana "Risk-Reward Ratio" membantu seorang trader? "Risk-Reward Ratio" membantu trader mengevaluasi potensi keuntungan relatif terhadap potensi kerugian pada setiap perdagangan, memastikan bahwa mereka hanya mengambil perdagangan di mana potensi keuntungan jauh lebih besar daripada risiko yang diambil, ini sangat penting untuk pengelolaan modal jangka panjang.
  • Apa implikasi dari istilah "Volatility" bagi seorang trader? Volatilitas menunjukkan seberapa cepat dan drastis harga suatu aset dapat berubah; volatilitas tinggi menawarkan peluang keuntungan cepat tetapi juga risiko kerugian yang tinggi, sementara volatilitas rendah berarti pergerakan harga yang lebih lambat dan potensi keuntungan serta kerugian yang lebih kecil.
  • Mengapa istilah-istilah seperti "FOMO" dan "FUD" penting dalam konteks psikologi perdagangan? "FOMO" dan "FUD" adalah istilah yang mewakili emosi kuat (ketakutan ketinggalan dan ketakutan, ketidakpastian, keraguan) yang dapat mendorong keputusan perdagangan yang irasional, mengarah pada kerugian; memahaminya membantu trader mengenali dan mengelola respons emosional mereka di pasar.
Pernyataan Cetak Ulang: Artikel dan hak cipta yang dipublikasikan di situs ini adalah milik penulis aslinya. Harap sebutkan sumber artikel saat mencetak ulang dari situs ini!

Tautan artikel ini:https://www.cxynani.com/Investasi/6135.html

Artikel populer
Artikel acak
Posisi iklan sidebar